Akurasi Penting Bagi Media
Harian Fajar gelar pelatihan jurnalistik bagi calon reporter yang dlaksanakan oleh Lembaga Sumber Daya Manusia (SDM) Harian Fajar, di ruang Direksi, lantai 4, Graha Pena Makassar, Selasa,26 Januari 2011, lalu.Sejumlah pemateri hadir di hari pertama, yakni Penanggung jawab kompartemen halaman pertama,Uslimin, ia membawakan materi dasar-dasar jurnalistik.
Sementara itu, pemateri kedua, Ruslan Ramli, Penanggung jawab kompartemen sesi Sportif, membawakan materi unsur-unsur berita dan kelengkapan berita.
Menurut ruslan, berbicara media, tentunya tak berbicara tentang berita semata,” Dalam Surat kabar, ada dua produk yang dihasilkannya yakni berita dan iklan, Jadi mempunyai peranannya masing-masing dan saling berkaitan.” ungkapnya.
Menurut ruslan, berbicara media, tentunya tak berbicara tentang berita semata,” Dalam Surat kabar, ada dua produk yang dihasilkannya yakni berita dan iklan, Jadi mempunyai peranannya masing-masing dan saling berkaitan.” ungkapnya.
Produk iklan, lanjutnya, ditangani langsung bagian perusahan. sementara, berita merupakan olahan dari sekumpulan informasi yang dihimpun sejumlah wartawan yang ditugaskan untuk meliput perstiwa, kemudian ditulis di redaksi,dan disunting oleh redaktur masing-masing di bagian redaksi.
Antusias para peserta terlihat dengan sejumlah pertanyaan dalam menuliskan berita dengan penentuan unsur-unsur berita, dan mencari nilai berita (News value) yang ingin ditulis wartawan.
Dalam sesi Tanya jawab, sejumlah peserta mempertanyakan cara menentukan sudut berita (Angle ) berita, serta akurasi data yang dihimpun sejumlah wartawan, serta peranan para redaktur untuk menyunting sejumlah berita, serta bagaimana menentukan berita yang layak muat.
Bahkan, salah seorang peserta pelatihan, Dani, alumnus UNM Makassar ini, mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab langsung, apabila berita yang dimuat wartawan tidak akurat.
Ruslan menjelaskan, peranan Pemimpin redaksi sebagai orang yang bertanggung jawab penuh dengan pemberitaan medianya. Tentunya, ketelitian wartawanlah yang harus diperhatikan untuk menuliskan laporannya. Redaktur hanya menyunting berita yang masuk di redaksi,”Ulasnya.
lebih lanjut, Ruslan, menjelaskan, kemutlakan bagi media untuk menjadi terpercaya, jika beritanya akurat dan dalam pelaksanaan peliputannya mematuhi kaidah yang berlaku, yakni Kode Etik Jurnalistik (KEJ), sehingga minimalisir kesalahan dan ketidak akuratan dalam menuliskan berita.
lebih lanjut, Ruslan, menjelaskan, kemutlakan bagi media untuk menjadi terpercaya, jika beritanya akurat dan dalam pelaksanaan peliputannya mematuhi kaidah yang berlaku, yakni Kode Etik Jurnalistik (KEJ), sehingga minimalisir kesalahan dan ketidak akuratan dalam menuliskan berita.