Melongok Aktivitas Pemancing di Butta Toa.
Memancing bagi sebagian orang, tak hanya sebagai hobby untuk mengisi waktu luang. Tetapi, ia dapat melatih sikap kesabaran para pemancing itu sendiri. Sebab, sikap sabar merupakan kunci keberhasilan bagi pemancing.
EDY ARSYAD. Bantaeng
Rintik hujan di sekitar Pantai Seruni, tak dihiraukannya. Ia tak bergeming dari tempat duduknya. Untuk mencari tempat berlindung dari tetesan rintik hujan. Sesekali, dia membenarkan posisi udang hidup yang dujadikan umpan pada kail pancingnya. Suara gemuruh ombak laut menghantam tumpukan batu gunung, yang tertata rapi dan berfungsi sebagai pemecah ombak itu, menjadi irama yang menemaninya.
Kegiatan memancing di Kabupaten Bantaeng, menjadi aktivitas yang tak asing lagi bagi masyarakat yang berjuluk Butta Toa ini. Ia telah menjadi warna tersendiri bagi masyarakatnya. Saat siang dan sore , kita dapat menemui mereka yang maniak dengan kegiatan yang mengasah sikap kesabaran itu. Bahkan, di akhir pekan, di sejumlah bibir pantai di Bantaeng, dijubeli para pemancing. Salah satu lokasi yang menjadi pilihan warga untuk melampiaskan hasrat untuk menyalurkan hobbynya itu, yakni di Pantai Seruni, yang terletak di Kelurahan Mallilingi, Kecamatan Bantaeng.
Bahkan, Kamis, 31 Maret, siang kemarin, seorang pemancing karena keasyikan menyalurkan Hobby nya itu, hujan rintik pun tak dihiraukan. Sebagai seorang pemancing, kata Mukhsin (36), yang ditemui Penulis, saat menyambanginya di sela aktivitas memancingnya, mengungkapkan, pentingnya sikap sabar. Dengan memancing, katanya, melatih untuk sabar, apakah umpannya telah di makan ikan atau tidak,”Perlu kesabaran. Kalau tidak bisa sabar, Jangan mancing,”ujarnya.
Dia menambahkan, kesabarannya teruji, apalagi hari ini, (Kemarin, Red), hujan rintik-rintik. Sehingga, kemungkinan besar untuk mendapatkan ikan hari ini nihil. Hal senada diakui oleh Syamsul (36), Kami terkadang harus pulang dengan tangan kosong, tanpa membawa ikan seekor pun,”Semua itu menjadi tantangan tersendiri. Berlama-lama duduk sembari menunggu hasil umpan agar termakan ikan menjadi keasyikan tersendiri. Apalagi, umpan tersebut berhasil mendapatkan ikan,”bebernya sembari mengepulkan asap rokoknya.
Kegiatan memancing bukanlah tujuan utamanya, katanya, akan tetapi hanya mengisi waktu kosongnya. Selain itu, hasil pancingannya, kerap di komsumsi oleh keluarganya di rumah. Sebab, lanjutnya, ada kebahagian tersendiri, jika mengkomsumsi hasil pancingan,” Dari pada duduk-duduk saja di rumah , usai bekerja, lebih baik memancing. Hal ini , sekaligus untuk menyalurkan hobby. Dan merupakan kebahagian apabila mengkomsumsi hasil pancingan sendiri. Karena, hasil pancingan itu melewati usaha untuk mendapatkannya,beda dengan membeli dari para penjual ikan”alasannya.
Hasil pancingan yang kerap ia dapatkan, yakni jenis kakap merah. Namun, saat ditanya mengenai dukanya, saat memancing. Syamsul pun membeberkan, bahwa terkadang tali kailnya tersangkut. Dan untuk menanggulanginya, tentu ia membawa cadangan peralatan pancing,”Terkadang kail pancing, tersangkut di bebatuan atau kayu yang berada di dasar laut. Sehingga, apabila kail itu tersangkut, kita langsung memutuskan talinya dan mengganti kail pancingnya,”.
Selain di pantai Seruni, ia dan rekan-rekannya, sesama pemancing. Sering menyambangi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Birea di Kecamatan Pa'jukukang. Tentu, pilihan tempat memancing, kata warga Letta ini, tergantung moodnya. Tak hanya itu, untuk mendapatkan umpan berupa udang yang masih hidup, ia dan rekan-rekannya harus berburu hingga ke Kabupaten Jeneponto, yakni di daerah Tino.
Ia pun berkeinginan seperti rekan pemancing lainnya, untuk memancing menggunakan perahu. Namun, ia mengaku sering mabuk laut. Sehingga, untuk menyalurkan hobbynya ini, ia hanya mampu di pinggir pantai saja,”Saya sering mabuk laut. Sehingga terkadang keinginan seperti rekan pemancing lainnya, yang menggunakan perahu untuk memancing, tidak kesampaian,”katanya.
Ia pun berharap, ada perkumpulan para pemancing di Butta Toa ini. Tak hanya itu, memancing dapat pula menjadi agenda tahunan, dalam bentuk perlombaan. Selain sebagai penyaluran hobby, ia juga menjadi salah satu kegiatan untuk memperkenalkan potensi hasil laut Butta Toa ini, yang begitu melimpah.