Awal Saya Menyukai Memasak
2 min read
![]() |
ILUSTRASI. Masakan |
Hobi memasak sudah tumbuh sejak saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu, saya dimasukkan ke salah satu pesantren, dan di sanalah semuanya dimulai. Di pesantren tempat saya belajar, ada santri yang tinggal di pondokan dan ada juga yang hidup mandiri.
Saya masih ingat betul, salah satu teman saya tinggal mandiri dan sering memasak sendiri. Setiap kali ia menyiapkan makanan, saya suka memperhatikan caranya dengan rasa ingin tahu. Dari situlah saya mulai belajar hal-hal sederhana, seperti menanak nasi.
Saya masih ingat betul, salah satu teman saya tinggal mandiri dan sering memasak sendiri. Setiap kali ia menyiapkan makanan, saya suka memperhatikan caranya dengan rasa ingin tahu. Dari situlah saya mulai belajar hal-hal sederhana, seperti menanak nasi.
Yang paling melekat dalam ingatan adalah cara menentukan takaran udara — jari menjadi alat ukur alami untuk menentukan tinggi udara dalam panci sebelum beras dimasak.
Selain pengalaman di pesantren, saya juga banyak belajar dari ibu di rumah. Ibu memang gemar memasak.
Saat beliau mencoba berbagai masakan daging, saya sering bertanya ini dan itu, bahkan kadang ikut membantu di dapur. Dari kebiasaan kecil itu, tanpa sadar saya belajar banyak hal tentang memasak.
Kini, setiap kali mencium aroma masakan, saya seperti dibawa kembali ke masa kecil — masa ketika memasak bukan sekadar kegiatan, tetapi cara saya belajar mandiri dan mengenal kehangatan dari dapur.