Kopel Desak Penyidik Harus Telusuri Indikasi Korupsi
MAKASSAR,FAJAR---Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia menjelaskan penyelidikan kepolisian insiden ambruknya konstruksi hanggar kalibrasi milik Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah V Makassar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tak hanya pada persoalan kecelakaan kerja semata.Itu diungkapkan Direktur Kopel Indonesia, Syamsuddin Alimsyah, saat berada di Bandara Internasional Sulhas, Senin, 16 Maret. Alasannya, insiden tersebut bisa saja disebabkan kualitas pengerjaan tidak sesuai spesifikasi kontrak.
Menurut dia, penyidik insiden ini harus lebih jauh menyelidiki.Kalau kecelakaan kerja, itu berbicara standart kualifikasi dan perlindungan kepada tenga kerja, tapi penyebab sendiri itu tidak tersentuh."Ada dugaan karena mengurangi kualitas spesifikasi, mungkin ada biaya pengeluaran yang terlalu besar, seperti biaya operasional lobi saat pembahasan hingga lobi keluarnya kontrak pengerjaan proyek tersebut. Nah, ini yang perlu pula penyidik lakukan penyelidikan,"bebernya.
Dia menambahkan,jika disebabkan karena kualitas pengerjaan, bisa jadi ada dugaan korupsi dari awal pembahasannya yang berimplementasi kualitas pengerjaan tidak bisa dijamin sesuai spesifikasi kontrak pengerjaannya. "Dugaan itu, bisa saja kepada lembaga pengelola proyek, termasuk saat terjadi pembahasan di DPR. Banyak yang harus ditutupi termasuk dugaan fee, "beber dia.
Dalam beberapa kasus korupsi pembangunan proyek, pihak yang berkepentingan dalam proyek tersebut tidak memperhitungkan keselamatan konsumen atau pengguna bangunan, yang terpenting bagaimana proyek tersebut bisa cepat selesai."Akibatnya, masyarakat yang dirugikan tentunya,"jelasnya. (eds)