Komisi V DPR RI Akan Minta Keterangan Kementerian Perhubungan
MAKASSAR,FAJAR---Anggota Komisi V DPR RI, Andi Taufan Tiro, menilai hambruknya konstruksi hanggar
kalibrasi milik Kementerian Perhubungan di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin (Sulhas) Senin lalu, merupakan kesalahan fatal dalam
pengerjaan proyek tersebut.
Dalam insiden tersebut, menelan korban lima pekerja meninggal dunia dan 14 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Anggota Komisi V yang membidani infrastruktur ini menduga adanya kesalahan spesifikasi dalam proyek tersebut."Saya mencium kesalahan spesifikasi dan kesalahan ini lebih menonjol. Kenapa bisa rubuh,"bebernya, dikonfirmasi Rabu, 11 Maret kemarin.
Kendati demikian, kata politisi PAN asal Sulsel ini, ia akan mendalami terlebih dahulu dan dengan kejadian tersebut tentu bisa menjadi temuan."Kalau dalam prosedur pelaksanaan tidak ada yang dilangkahi, berarti ada material yang tidak sesuai spesifikasi,"bebernya.
Tak hanya itu, insiden ini menjadi perhatian di komisinya, rencananya setelah masa reses anggota DPR RI yang berlangsung saat ini, pihaknya akan membahas insiden ini dan meminta keterangan pihak Angkasa Pura I selaku pengelola bandara, dan pihak Kementerian Perhubungan, serta pihak kontraktor.
Selain itu, terus memantau penyelidikan insiden ini serta meminta keterangan pihak kepolisian terkait penyelidikan tersebut. "Ini juga menjadi dasar untuk mengeluarkan rekomendasi,"beber dia. (eds)
Dalam insiden tersebut, menelan korban lima pekerja meninggal dunia dan 14 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Anggota Komisi V yang membidani infrastruktur ini menduga adanya kesalahan spesifikasi dalam proyek tersebut."Saya mencium kesalahan spesifikasi dan kesalahan ini lebih menonjol. Kenapa bisa rubuh,"bebernya, dikonfirmasi Rabu, 11 Maret kemarin.
Kendati demikian, kata politisi PAN asal Sulsel ini, ia akan mendalami terlebih dahulu dan dengan kejadian tersebut tentu bisa menjadi temuan."Kalau dalam prosedur pelaksanaan tidak ada yang dilangkahi, berarti ada material yang tidak sesuai spesifikasi,"bebernya.
Tak hanya itu, insiden ini menjadi perhatian di komisinya, rencananya setelah masa reses anggota DPR RI yang berlangsung saat ini, pihaknya akan membahas insiden ini dan meminta keterangan pihak Angkasa Pura I selaku pengelola bandara, dan pihak Kementerian Perhubungan, serta pihak kontraktor.
Selain itu, terus memantau penyelidikan insiden ini serta meminta keterangan pihak kepolisian terkait penyelidikan tersebut. "Ini juga menjadi dasar untuk mengeluarkan rekomendasi,"beber dia. (eds)