Belum Ada Pendidikan Gratis
Guru besar Fakultas MIPA UNM, Profesor Hamzah Upu mengatakan, selama ini ada mis konsepsi soal pendidikan gratis. Menurutnya, di antara yang dijual para kandidat, tidak semua item pendidikan digratiskan.
"Hanya ada beberapa item saja yang benar-benar gratis. Mungkin lebih tepat jika disebut pembiayaan bersubsidi," jelasnya saat tampil sebagai panelis debat kandidat di Gedung Surya Indah, Watampone akhir pekan lalu.
Tidak hanya itu, Hamzah juga menyebut bahwa para kandidat umumnya masih mendompleng pada anggaran dari pusat, terutama Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dalam debat kandidat itu, masing-masing pasangan calon fokus pada program pendidikan. Pasangan Andi Mangunsidi-Sumardi Sulaeman (Tomasse'di) berjanji akan mensinergikan pendidikan keagaamaan dan kejuruan. Pendidikan kejuruan, katanya, akan membuat masyarakat mandiri.
Pasangan Andi Mappamadeng Dewang-Andi Said Pabokori (Ampera-Siap) berjanji memberikan biaya pendidikan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan kuliahnya.
Sementara pasangan Andi Fahsar M Padjalangi-Ambo Dalle (Tafa'dal) berjanji menggratiskan biaya pendidikan mulai SD hingga SMA. Pasangan Andi Taufan Tiro-Andi Promal Pawi (ATT-Pro Rakyat) berjanji menghadirkan pendidikan berkualitas dengan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Jika perekonomian meningkat, maka tidak ada lagi yang disebut pendidikan gratis," kata anggota DPR RI ini.
Sementara pasangan Andi Irsan Idris Galigo-Andi Yuslim (ACC-Mi) menyebut akan menerapkan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan yang berkualitas.
Pasangan Andi Mustaman-Andi Sultan Pawi (Mantap) berjanji akan meningkatkan kualitas pengajar di Bone. Mustaman mengatakan, untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka harus dimulai dari pendidiknya. (eds/sap)