0
On this Article
Home  ›  kehamilan  ›  mitos

Mitos-Mitos Seputar Kehamilan



Wanita hamil sering sekali terjebak dengan mitos-mitos yang muncul di masyarakat. Mungkin secara logika banyak yang tidak menerimanya, tapi sedikit yang berani untuk mengambil resiko bila mitos itu tidak dijalani. 


Supaya Anda tidak lagi bingung menebak-nebak, berikut keterangan dr UF Bagazi, SpOG yang biasa praktek di Brawijaya Women and Children Hospital.



1. Mitos: Jangan makan nanas, tape, soda, kandungan bisa menjadi panas.


Fakta:


Mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah. Mengonsumsi nanas, tape, atau soda tidak akan membuat kandungan menjadi "panas." Namun, perlu diingat bahwa makanan tersebut mengandung gas yang mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman di ulu hati dan berpotensi memicu muntah berlebihan (hyperemesis).


2. Mitos: Makan pare atau sesuatu yang pahit membuat plasenta lengket.


Fakta:


Plasenta tidak menjadi lengket karena makanan yang pahit. Penempelan plasenta terjadi karena faktor-faktor fisiologis yang terkait dengan proses perkembangan janin, dan bukan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi seperti pare.


3. Mitos: Minum Minyak memperlancar persalinan kelak.


Fakta:


Minyak yang diminum tidak akan langsung mempengaruhi proses persalinan. Apa yang diminum akan diserap oleh darah, bukan sampai ke vagina. Oleh karena itu, minyak tidak memiliki pengaruh terhadap kelancaran persalinan.



4. Mitos: Hindari Rontgen karena membahayakan perkembangan janin.


Fakta:


Mitos ini memiliki dasar yang benar. Terutama pada trimester pertama, radiasi dari rontgen dapat membahayakan perkembangan janin. Disarankan untuk menghindari pemeriksaan rontgen selama kehamilan, karena efek radiasi mungkin tidak terlihat secara langsung dan dapat berdampak negatif pada janin.


5. Mitos: Jangan ber-sauna pada saat hamil karena si bayi bisa panas.


Fakta:


Berendam di sauna tidak akan membuat bayi terlalu panas. Namun, perlu diperhatikan bahwa perbedaan suhu yang signifikan saat ber-sauna dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil, yang dapat berdampak buruk pada janin.


6. Mitos: Orgasme meningkatkan risiko keguguran.


Fakta:


Orgasme pada wanita hamil normal tanpa kondisi komplikasi tidak meningkatkan risiko keguguran. Sebenarnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hubungan intim selama kehamilan memiliki efek positif, bahkan dapat mengurangi risiko preeklamsi jika dilakukan secara teratur.


7. Mitos: Mengonsumsi ikan mentah membuat bayi menjadi bau amis.


Fakta:


Tidak ada hubungan antara konsumsi ikan mentah dan bau amis pada bayi. Namun, perlu diingat bahwa ikan yang belum matang dapat terkontaminasi merkuri. Konsumsi merkuri berlebihan dapat berdampak negatif pada kehamilan, jadi pilih ikan yang aman untuk dikonsumsi.


8. Mitos: Minum air es membuat bayi menjadi besar.


Fakta:


Berat bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keturunan, gaya hidup, dan kesehatan ibu. Mengonsumsi minuman dingin seperti es tidak secara langsung membuat bayi menjadi besar. Namun, konsumsi gula berlebih dalam minuman es manis dapat memengaruhi berat bayi terkait risiko diabetes gestasional.


9. Mitos: Minum kacang kedelai membuat bayi putih bersih.


Fakta:


Warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik, bukan oleh makanan yang dikonsumsi ibu. Minum kacang kedelai tidak akan membuat bayi menjadi putih bersih. Tetaplah menjaga asupan nutrisi yang seimbang untuk kesehatan ibu dan janin.


10. Mitos: Minum sari kunyit bisa menyebabkan keguguran.


Fakta:


Meskipun kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk beberapa tujuan, konsumsi kunyit biasanya tidak berbahaya dan tidak akan menyebabkan keguguran. Namun, seperti halnya konsumsi bahan alami lainnya, tetaplah mengonsumsinya dengan bijak.


Dengan informasi ini dari dr. UF. Bagazi, SpOG, diharapkan dapat lebih bijak dalam membedakan fakta dari mitos seputar kehamilan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan nasihat yang tepat dan aman selama masa kehamilan.


Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS