0
On this Article
Home  ›  Berita

11 JCH Sulsel Korban Crane

MAKASSAR,FAJAR---Sebanyak 11 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sulsel menjadi korban rubuhnya alat berat (crane) di Masjidil Haram. Umumnya, para korban terkena serpihan reruntuhan material bangunan saat crane tersebut jatuh.

Ketua DPRD Maros, AS Chaidir Syam, menceritakan, sebelum peristiwa nahas jatuhnya crane di Masjidil Haram. Badai pasir melanda sekitar Masjidil Haram . Sejumlah jemaah pun tampak panik melihat kondisi cuaca tersebut. Bahkan, kata JCH Kloter 16 asal Maros ini, tak sedikit dari jemaah bertakbir.

Tak berselang lama, sekira pukul 17. 15 Waktu Arab Saudi (WAS) kilat dan guntur bergemuruh sangat keras seperti ledakan. Disusul hujan melanda. Saat guntur yang bergemuruh sangat keras itulah, runtuh pula salah satu crane di kawasan masjid. "Sekira pukul 17.15 WAS memang datang hujan deras yang disertai kilat dan badai pasir,"bebernya.
Saat kejadian, ia sedang tawaf di Lantai 2. Saat putaran tawaf yang ke-enam itulah, jelas AS Chaidir Syam musibah tersebut terjadi. Jaraknya lokasi dengan dirinya sekitar 100 meter. Di tengah kepanikan para jemaah saat itu, ia tetap menuntaskan tawafnya. "Saya tetap melanjutkan tawaf sampai tuntas 7 putaran. Jemaah sudah mulai panik dan berlarian menuju tempat sai,"jelasnya.
Dua orang jemaah kloter 16 asal Kabupaten Maros menjadi korban dalam peristiwa ini, yaitu Harun Abd Hamid dan Subandi Amad Sarbini.
Keduanya mengalami luka akibat terkena besi yang jatuh.

Sementara itu, Ketua Kloter 18 Embarkasi Hasanuddin, Muh Rasbi, membenarkan di kloternya terdapat empat warga Bulukumba yang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan material, yaitu Erni Sampe Dosen, Rosdiana Mudu Toheng,
Abdul Jalil Conci Leta, dan Fatmawati Abdul Jalil. "Semuanya sudah membaik dan berada di pondokan, "bebernya.
Saat kejadian, Kepala Kantor Kemenag Bulukumba ini mengaku sedang menuju pondokan untuk melaporkan keadaan jemaah yang tiba di Mekkah. Saat itu memang sedang badai pasir dan itu pengalaman yang sangat tidak bisa dilupakan.
Terpisah, salah seorang TKHI kloter 5 Embarkasi Hasanuddin Makassar, yang meminta namanya tidak dikorankan, melaporkan, ada dua JCH asal sidrap yang mengalami luka-luka ringan, Saharmi dan Paharuddin. Kendati demikian, kondisinya sudah membaik dan akan dijemput untuk pulang ke pondokan atau hotel.

Salah seorang JCH asal Pare-pare,Haeriah Zakariah, melaporkan, usai salat magrib di Masjidil Haram Mekkah, polisi Arab Saudi mengamankan lokasi kejadian. Bahkan, terlihat sejumlah ambulans hilir mudik mengevakuasi para korban baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka. "Saat saya keluar dari Masjid Haram, sementara dievakuasi para korban. Banyak juga polisi berdatangan,"bebernya.


Dari kloter 13, dr Anwas menyampaikan, pasca insiden jatuhnya crane ada beberapa jamaah yang trauma. Namun, hal itu tidak mengganggu aktivitas mereka.
Untuk antisipasi dari pihak sektor yang diteruskan kepada petugas kloter disampaikan perkiraan cuaca. Itu sebagai pertimbangan bagi jamaah yang hendak beraktivitas di luar.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Abdul Wahid Thahir mengatakan, sejumlah JCH yang menjadi korban sudah ada yang kembali ke kloternya masing-masing. Namun, sebagian juga masih tetap dirawat."
Alhamdulillah sudah kembali bergabung dgn kloternya dan yang lainnya sementara penyembuhan,"jelasnya.

Sementara di Sidrap, pihak keluarga Saharmi Umar Passire dan Paharuddin, keduanya ikut terluka saat crane besar Masjidil Haram terjatuh, berharap keduanya baik-baik saja.
Hamzah, salah seorang kerabat Saharmi, jemaah haji Sidrap yang beralamat di Jalan Andi Mangkau, Rijang Pittu Maritenggae, Sidrap itu, mengaku telah mendapat informasi penting mengenai Saharmi.
"Infonya terakhir yang kami dapat dari Mekah, kondisi Saharmi sudah agak membaik, katanya dia saat ini masih mendapat perawatan intensif di RS Annoor, orang sana bilang RSAS," ujar Hamzah kepada Fajar, malam tadi.
Disampaikan Hamzah, Saharmi berangkat ke tanah suci bersama dengan 202 calon jemaah haji asal Sidrap lainnya.
Saharmi sendiri mengenakan nomor paspor: B0590380 dan tercatat di kelompok terbang (Kloter) Upg–002.
Lain halnya dengan keluarga Paharuddin, jemaah haji asal Sidrap lainnya yang disebut-sebut ikut terluka dalam insiden jatuhnya crane besar di Masjidil Haram itu?. Beberapa pihak keluarga Paharuddin beralamat di Jalan Andi Cammi itu mengaku belum mendapatkan informasi apa-apa dari Mekah.
"Sedikitpun kami belum ada kabar mengenai kondisi Paharuddin disana. Kami sudah mencoba mengontak nomor-nomor penting disana tapi bel bisa tembus. Harapan kami semoga luka yang dialami Paharuddin tidaklah parah," ujar Rahmah, kerabat Paharuddin. (eds-eby-sam)

Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu















Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS