0
On this Article
Home  ›  Tidak Ada Kategori

Akh, Tentang Selvia Arfan


Saya harus memulai dari mana untuk menuliskannya. Akh, begitu sulit menuliskan perasaanku malam ini, ketika mendengarkan langsung dari mulutnya saat kuhubungi melalui ponselnya petang harinya.

Ia mengatakan, bulan depan akan melangsungkan pernikahannya.Duh, dari balik telepon saya pun berusaha menyembunyikan perasaan kecewa itu. Ia pun tahu, akan perasaanku kepadanya.

Selvia Arfan, yah gadis itu kembali menukik relung jiwaku. Entah apa tujuannya, di petang hari dibalik telepon, ia menanyakan, mengapa saya terus berharap cinta kepadanya.

Pun, dengan spontan saya menjawab pertanyaannya."Kau (Selvia,red) memiliki aura dan karismatik yang tak dapat saya ungkapkan melalui kata-kata,"jelasku padanya.

Namun, apalah daya keinginan untuk mencintainya hanyalah sebatas angan semata. Apalagi, dalam waktu dekat ini ia akan melangsungkan pernikahan dengan pria idamannya.

Saya pun hanya dapat mendoakannya dan mengatakan kepadanya, bahwa pria pilihannya itu, adalah pria yang sangat beruntung. "Siapakah pria beruntung itu,"kata saya kepada Selvia dibalik ponsel.

Ia pun meminta maaf kepada saya, karena selama kuliah dulu, ia terus cuek dan tidak memperdulikan dan merespon saya, ketika saya "berulah" di hadapannya.

saya akan flash back tentang Selvia Arfan. Dia merupakan junior saya di Kampus UIN Alauddin Makassar. Saya dan dia beda jurusan dan fakultas. Ia mengambil Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PMI) Fakultas Tar biyah dan Keguruan, sedangkan saya mengambil Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Pertama kali bertemu dengan dia, tepat di Gedung Washilah. Pertama kali melihatnya, perasaan aneh menghinggapi diri ini. Entah kenapa, tiba-tiba saya ikut nimbrung saat ia sedang mengobrol. Tak berselang lama, ia dan saya berdebat. Saat berdebat itulah, saya akui kalah dengannya. (*)


2 komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS