Menyambangi Permandian Mata air Mompotu di Amali

Edy Arsyad 1 min read
WATAMPONE,--Keberadaan mata air Mompotu di Kelurahan Mompotu, Kecamatan Amali,  tak hanya dimanfaatkan untuk pengairan di sejumlah wilayah di Kecamatan Amali, diantaranya Desa Ta’cipong, Desa Tassipi, dan Kelurahan Mampotu.

Tetapi,  dimanfaatkan pula sebagai sumber air minum yang dikelola Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah ini, yang dimanfaatkan warga Kecamatan Amali dan  sebagian warga di Kecamatan Ajangale. Selain itu, mata air yang memiliki tiga kolam ini juga sebagai objek wisata, di mana para pengunjung dapat berenang di kolam penampungan mata air yang tidak pernah kering ini.

Hal itu pula terlihat, Jumat siang, kemarin,  saat penulis berada di permandian mata air tersebut, tampak sejumlah anak kecil, usai pulang sekolah berada di permandian mata air Mompotu ini. Ada yang berenang, ada pula yang hanya menyaksikan sejumlah rekan-rekannya sedang berenang di kolam.

Pengunjung permandian mata air ini hanya ramai dikunjungi pada Sabtu dan Minggu saja. Puncak keramaian di permandian ini, hanya pada saat hari liburan semata. Pengunjungnya pun tak hanya datang dari warga sekitar saja, namun sejumlah warga Kabupaten Soppeng pun kerap mengunjungi permandian tersebut. Apalagi, keberadan permandian ini berada di perbatasan antara Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng.

Camat Amali, Andi Sadri, mengakui, pengunjung permandian mata air ini, tak hanya berasal dari masyarakat Kabupaten Bone saja, akan tetapi kabupaten tetangga, seperti dari Kabupaten Soppeng. Dominan, kata dia, pengunjungnya merupakan anak sekolah. "Kalau hari libur permandian Mompotu ramai dikunjungi anak sekolah, "jelasnya, Jumat, 18 Oktober.

Keberadaan mata air Mompotu yang juga dimanfaatkan sebagai permandian mata air itu, tidak terlepas pula dengan cerita mistik. Sekretaris Kecamatan Amali,
Haris, menceritakan, keberadaan sumber mata air Mompotu, tidak terlepas dari cerita mistik. Konon, kata Haris, dahulu kala ada seorang petani yang sedang membajak sawahnya, tetapi petani itu pun menghilang, tak lama berselang, petani yang menghilang itu pun muncul di sumber mata air. Sehingga kemunculan orang yang sebelumnya menghilang itulah sehingga disebut Mompotu atau muncul.



Sementara itu, terkait keberadaan permandian mata air Mompotu itu, perlu menjadi perhatian serius intansi terkait, selain dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata, diharap pula membuka lapangan pekerjaan warga sekitar di sektor pariwisata.

Hal itu diungkapkan Koordinator Forum Rakyat Bone Berdaya (FRBB),Sulthani. Ketua DPRD Sinjai ini menjelaskan,  potensi wisata di permandian mata air Mompotu jika dikelola secara baik dapat meningkatkan PAD dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, salah satunya, ujar dia, permandian mata air Mompotu.

Pria kelahiran Kabupaten Bone ini menambahkan, sektor pariwisata  salah satu objek yang dapat meningkatkan  PAD di Kabupaten Bone, oleh karena itu perlu perhatian khusus, terutama permandian mata air Mompotu yang sudah menjadi ikon di Kecamatan Amali.
-------
Edy Arsyad
Edy Arsyad Seorang Pembelajar & Suka Melipir. Terus mengembangkan keterampilan penulisannya.
Posting Komentar