0
On this Article
Home  ›  Tidak Ada Kategori

Pendukung Irsan Melawan



Bakar Baliho di Posko Komandan, SYL Harap Ada Rekonsiliasi di Takalar

WATAMPONE,FAJAR-- Terpental dari persaingan calon bupati Bone usungan Golkar membuat pendukung Andi Irsan Idris Galigo kecewa. Perlawanan pun mereka siapkan.
RIAK perlawanan itu terjadi di sejumlah titik di ibu kota Kabupaten Bone, Watampone. Mulai di depan Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Bone, Jalan Besse Kajuara hingga di posko induk pemenangan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jalan Gunung Jaya Wijaya,Watampone.

Para pendukung A Irsan Idris Galigo tersebut merobek dan membakar sejumlah baliho bergambar komandan di posko induk pemenangan SYL tersebut.
Pendukung A Irsan Idris Galigo, AM Adri mengatakan aksi itu sebagai bentuk protes spontanitas terkait penetapan A Baso Fahsar Padjalangi sebagai calon Bupati Bone oleh DPP Partai Golkar.

Menurut dia, penetapan A Baso Fahsar Padjalangi, selaku calon Bupati Bone itu dinilainya merupakan desain dari sejumlah elite Partai Golkar, di antaranya Abu Rizal Bakrie, Fadel Muhammad, dan Nurdin Halid. Makanya, mereka meminta Golkar Sulsel tidak lepas tangan memperjuangkan Andi Irsan.

Menurut dia, Golkar tidak menjadikan survei DPD II Partai Golkar Bone sebagai pembanding dalam penentuan calon Bupati Bone di daerah ini. Adri mengatakan, harus ada peninjauan ulang terkait penetapan calon Bupati Bone oleh DPP Partai Golkar.

Terpisah, A Irsan Idris Galigo yang dihubungi melalui ponselnya mengaku aksi simpatisannya itu di luar dari sepengetahuannya. "Itu di luar sepengetahuan saya," ujarnya kepada FAJAR.
Sampai kemarin, Irsan belum menentukan sikap setelah Wakil Ketua DPP Golkar Fadel Muhammad memastikan akan segera menerbitkan SK penetapan Fahsar sebagai cabup Bone usungan Golkar.

Padahal, sebelumnya putra mahkota Ketua DPD Golkar Bone HAM Idris Galigo ini disebut-sebut akan keluar dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Demokrat atau memilih jalur independen.

"Sekarang saya belum ada sikap apakah akan keluar dari Partai Golkar, dan akan bergabung dengan Partai Demokrat dan mendukung Ilham Arief Sirajuddin atau memilih jalur independen. Kalau persoalan itu, belum ada sikap. Saya masih menunggu perkembangan," jelasnya.

Sementara itu, Andi Fahsar Padjalangi menolak untuk berpolemik terkait penetapan dirinya sebagai calon Bupati Bone oleh DPP Partai Golkar. Tapi, Fahsar menjamin penetapan itu sudah sesuai aturan. "Saya yakin tertinggi dalam survei," terang Fahsar di kediamannya, Jalan Makmur, Bone.

Ketua Kosgoro Bone ini mengaku belum menerima SK penetapan dari DPP Partai Golkar. "Sampai saat ini (Sore kemarin, red) saya belum terima SK itu," ujarnya. Fahsar juga meminta kader Golkar lain patuh dengan keputusan DPP tersebut. Fahsar juga memastikan siap mengirim tiga nama calon pendamping ke Golkar. Salah satu yang pasti adalah Ambo Dalle. Dua nama lainnya dirahasiakan.

Fahsar juga menanggapi perusakan dan pembakaran baliho SYL di posko pemenangan di Jalan Gunung Jaya Wijaya. Menurutnya yang dilakukan simpatisan Irsan Idris Galigo itu akan menaikkan nama SYL itu sendiri. Pasalnya, baliho itu dipasang oleh tim A Irsan Idris Galigo sendiri.

Ambo Dalle yang mendampingi Fahsar kemarin menegaskan siap mendampingi Fahsar. Apalagi, kemesraan keduanya sudah terjalin jauh hari sebelum penetapan Golkar. "Saya siap mendampingi Fahsar," terangnya. 
Majid Siap Dampingi

Setelah ada sikap melawan Natsir Ibrahim alias Nojeng, Abdul Majid Makkaraeng berpeluang menjadi 02 dari Golkar. Menanggapi ini, Majid yang juga ketua DPRD Takalar menyatakan kesiapan menerima tawaran tersebut.

Baginya tidak ada masalah dirinya akan berpaket dengan siapapun yang ditunjuk oleh DPP Golkar. Apalagi, mantan Sekretaris DPD II Golkar Takalar ini telah "melamar" sebagai calon wakil bupati saat pendaftaran di Golkar beberapa waktu lalu. "Tidak ada masalah. Saya memang sudah mendaftar jadi 02 dan siap dengan keputusan partai," tegas Majid, Jumat, 25 Mei.

Majid mengaku dari awal memang hanya pas di 02. "Apalagi isi tas kurang. Jadi mendaftarnya hanya di 02 saja," selorohnya.

Sementara itu, Natsir Ibrahim alias Nojeng tampaknya tidak ingin menunggu lama menentukan sikap yang akan diambilnya. Kemarin, melalui Ketua Bappilu Takalar Muhiddin Mursali mengatakan, Ketua DPD II Golkar Takalar tersebut akan menyatakan sikap apa yang diambilnya setelah gagal mengantongi rekomendasi DPP Golkar.

"Nojeng sendiri yang akan menyatakan sikapnya, tunggu saja besok (hari ini, red) di Takalar," kata Muhiddin, Jumat 25 Mei.

Muhiddin tidak ingin merinci langkah yang diambil oleh Nojeng nanti. Sebab, Nojeng saat ini sedang menenangkan diri, bukan melakukan konsolidasi politik. "Kalau melakukan konsolidasi tidak perlu sampai ke Singapura. Di Topejawa Takalar juga bisa," tandasnya.

Mengenai pembakaran atribut partai beberapa waktu lalu di Sekretariat DPD II Golkar Takalar, Muhiddin menunjuk simpatisan Nojeng yang melakukannya. Bukan pengurus maupun kader Golkar.

Pasalnya, beredar kabar sejumlah nama pengurus dan kader Golkar dipanggil oleh DPD I Golkar Sulsel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Cuma mengklarifikasi kebenaran pembakaran atribut tersebut, bukan disuruh mempertanggungjawabkan kejadian kemarin," kilah Muhiddin.
SYL Harap Ada Rekonsiliasi

Konflik internal dan perpecahan pendukung Golkar di Takalar pascapenetapan calon bupati siap ditangani melalui rekonsiliasi. Ketua DPD I Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan pengurus Golkar Takalar rekonsiliasi paling lambat satu pekan.

Instruksi rekonsiliasi disampaikan Syahrul di hadapan pengurus DPD II Golkar Takalar yang menemuinya di Gubernuran, Jumat, 25 Mei. Hanya saja, pertemuan ini tidak dihadiri Ketua DPD II Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng.

Rombongan pengurus Golkar Takalar yang hadir di antaranya koordinator wilayah masing-masing daerah pemilihan, pimpinan kecamatan, pengurus MKGR, Kosgoro, serta beberapa kepala desa. Sekretaris Golkar Takalar, Alamsyah Demma, memimpin pengurus menemui Syahrul.

Rekonsiliasi dipilih sebagai jalan damai menyatukan kembali kubu pendukung Natsir Ibrahim alias Nojeng dan kubu Burhanuddin Baharuddin. Bila upaya rekonsiliasi telah ditempuh dan masih ada yang menolak keputusan Golkar, Syahrul tegas menginstruksikan "membuang" kader pembangkang.

"Saya beri waktu satu minggu semua harus rekonsiliasi, terutama jajaran Golkar. Tidak ada lagi keributan. Kalau tidak, buang. Saya berharap, Cara Bertindak (CB) 2 dijalankan dengan menyatukan semua. Kalau tidak, maintenance CB 3," perintah Syahrul kepada Alamsyah yang duduk di sampingnya.

Rekonsiliasi kader tidak diserahkannya begitu saja ditangani sendiri pengurus Golkar di Takalar. Upaya mendamaikan dan menyatukan kembali kader yang terpecah keputusan partai akan dipantaunya langsung.

Dia berjanji, dalam waktu satu pekan ini akan turun langsung dan berbicara dengan pengurus Golkar serta masyarakat di Takalar. Alamsyah Demma hanya diingatkan agar melakukan rekonsiliasi, tetapi tidak mempertajam pada persoalan pembakaran baliho dan simbol partai.

Konflik yang terjadi akibat penetapan calon bupati tidak membuatnya gentar menghadapi Pilgub Sulsel. Dia menegaskan, Golkar masih memiliki waktu sekira enam bulan untuk memperbaiki kondisi dan menatap kemenangan di pilgub. "Saya harap Takalar tidak goyang di tangan saya," katanya.

Sekretaris Golkar Takalar, Alamsyah Demma mengatakan, aksi pembakaran simbol partai dilakukan simpatisan Nojeng. Diakuinya, beberapa di antaranya dilakukan oleh kader Golkar.
"Kami ingin mengajak mereka kembali. Mudah-mudahan ada penyesalan yang merusak simbol partai. Jangan ada yang memanfaatkan konflik ini. Kami diminta melakukan rekonsiliasi formal maupun non formal," katanya.

Konflik yang timbul di Takalar akibat penetapan calon bupati usungan Golkar dipastikannya tidak akan mengurangi dukungan suara kepada Syahrul. Menurutnya, mengawal kemenangan SYL di Takalar sudah harga mati bagi semua kader Golkar di Takalar.

Perlawanan Nojeng cukup meresahkan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Begitu juga dinamika yang terjadi di DPD Golkar Bone atas penunjukan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cagub menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. Indikasi adanya kader yang bakal mengkhianati Golkar di dua daerah itu yang akan berimbas di pilgub Sulsel mulai disikapi Syahrul.

"Di Golkar jarang ada kader yang berkhianat. Kalau dinamika sesaat di Golkar itu biasa," ujar Syahrul usai membuka orientasi fungsionaris Golkar se-Sulsel di Hotel Swiss Bell Makassar, Jumat, 25 Mei. (Edy-Arif-Yuk-Sah)




Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS